Garut News ( Ahad, 27/07 – 2014 ).
Pada musim arus mudik ini, terdapat pula mobil aparat penegak hukum, nyelonong berlawanan arah melintasi jalur.
Atawa sekat antrian moda angkutan penumpang umum jenis elf, sejauh ini tak jelas maksud dan tujuannya.
Sehingga sepintas, barangkali bisa mengesankan “sesuatu yang tak lucu”.
Berlangsung di Terminal Guntur Garut, Sabtu (26/07-2014), sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Bersamaan hujan gerimis dan kondisi cuaca mendung sejak pagi berlangsung sepanjang hari.
Bermudik Lebaran Idul Fitri 1435 H/2014, meski dengan jenis moda angkutan apapun, dinilai kerap melelahkan. Bahkan acap bisa terancam bahaya kecelakaan lalulintas, tetapi sekaligus juga mengasyikan. Melelahkan jika dikepung kemacetan lalu lintas, apalagi apabila terdapat bencana tanah longsor menimbun lintasan ruas badan jalan. Termasuk hujan deras, serta jika sepanjang lintasan ruas badan jalan tersebut berkabut, dan licin.
Bagi pengendara sepeda motor, kemacetan arus lalulintas masih bisa diantisipasi kendati acap benar-benar terjebak, dan tak bisa bergerak. Kondisi tersebut, diperparah pula apabila hujan berlangsung sepanjang hari, dipastikan para pengendara sepeda motor pun menjadi terganjal perjalanannya. Tetapi dibalik fenomena melelahkan tersebut, para pemudik pun merasakan keasyikannya.
Asyik bisa menikmati merebak-maraknya, para pemudik memenuhi hampir seluruh lintasan ruas jalan dengan beragam dinamikanya pula. Kemudian, bisa saling mengenal atawa bersilaturahmi antar pemudik, terutama jika secara bersamaan menikmati rehat, maupun istirahat bersama pada beberapa titik lokasi sepanjang perjalanan mereka. Serta, antara lain asyik bisa pulang kampung menikmati hasil jerih payah, atawa cucuran peluh dan keringat selama setahun, malahan bertahun-tahun terakhir bekerja keras di rantau.
******
Esay/Foto : John Doddy Hidayat.