Jakarta, Garut News ( Ahad, 29/12 ).
Bencana alam kembali menghantam sejumlah wilayah dunia pada 2013.
Sebabnya beragam, mulai aktivitas lempeng Bumi hingga obyek antariksa.
Di antara banyak bencana, terdapat beberapa bisa dikatakan “super” pada kategorinya masing-masing.
Apa saja?
Banjir Jakarta
Banjir Jakarta terjadi 17 Januari 2013 bisa dikatakan bencana banjir paling fenomenal tahun ini.
Banjir Jakarta terjadi lantaran paduan beragam faktor.
Dari sisi meteorologi, beberapa hari sebelum banjir, hujan mengguyur wilayah Jakarta dan merata, mencapai intensitas 40 – 100 mm.
Hujan merata mengakibatkan volume air menggenang besar.
Besarnya volume air mungkin bisa ditampung apabila faktor-faktor lain, seperti sistem drainase, situ berfungsi baik, dan tata kota, mendukung.
Sayangnya, kejadian tak demikian.
Tata kota Jakarta parah, situ tak berfungsi baik, sedangkan drainase Jakarta juga buruk.
Akibatnya, volume air menggenang besar, bahkan menjebol tanggul.
Banjir terjadi di wilayah cukup luas, bahkan kawasan Bundaran Hotel Indonesia, dan Menteng pun terendam.
Dari bencana bajir ini, setidaknya 20 orang tewas.
Topan Haiyan
Topan Haiyan, bencana meteorologi terparah 2013.
Saking parahnya, topan Haiyan disandingkan dengan tsunami melanda Aceh pada 2004.
Topan Haiyan menghantam beberapa wilayah.
Namun, wilayah paling terdampak Filipina.
Topan itu menghantam wilayah tacloban, Filipina, berkecepatan 313 km.
Perserikatan Bangsa-bangsa memerkirakan, jumlah korban tewas akibat topan Haiyan mencapai 4.460 orang.
Di luar korban tewas, jumlah korban luka juga mencapai ribuan, juga banyak penduduk kehilangan tempat tinggal.
Bencana topan Haiyan menjadi pembicaraan dalam COP-19 di Warsawa, Polandia, membahas perubahan iklim.
Delegasi Filipina, Yeb Sano, menyebutkan topan Haiyan salah satu bentuk “kegilaan iklim”, menunjukkan kaitan antara bencana, dan perubahan iklim.
Ledakan Meteor Rusia
Ledakan meteor Rusia bisa dikatakan bencana akibat obyek antariksa paling besar 2013.
Ledakan bersumber asteroid masuk atmosfer Bumi ini terjadi pada 15 Februari 2013 di kota Chelyabinsk, Rusia.
Ada lima fakta membuat ledakan ini “wow”.
Pertama, meski tak ada korban tewas, korban luka-luka lantaran ledakan mencapai ribuan orang.
Kedua, ukuran asteroid menyebabkannya mencapai dua kali rumah tipe 36.
Energi akibat ledakan dilepaskan mencai 25 kali bom Hiroshima.
Meteor, asteroid masuk ke atmosfer, empat kali lebih terang dari purnama.
Terakhir, jejak asap ledakan sangat panjang, 1/3 panjang Pulau Jawa.
Peristiwa ini kembali mengingatkan adanya ancaman bencana dari antariksa, meski risikonya relatif kecil tetapi masih tetap kudu diwaspadai.
Gempa Pakistan
Gempa Pakistan tercatat, gempa paling mematikan pada 2013.
Total kematian mencapai 800an orang.
Gempa Pakistan terjadi dua kali.
Gempa pertama 24 September 2013 bermagnitud 7,7 serta episentrum 66 km di timur laut Awaran di provinsi Balochistan.
Total kematian akibat gempa ini 825 orang.
Disusul, gempa kedua 28 September 2013 bermagnitudo 6,8, menewaskan 45 orang.
Anehnya, gempa Pakistan memunculkan pulau baru.
Diduga, pulau terbentuk dari lapisan tanah berasal dari kawah lumpur.
Pulau baru terdiri gundukan batu dan lumpur itu, setinggi tinggi 18 meter.
Gundukan tersebut memiliki panjang 30 meter, dan lebar 76 meter.
Selain gempa Pakistan, gempa Aceh pada 2 Juli 2013 dengan magnitudo 6,1 juga tercatat, salah satu mematikan.
Jumlah korban mencapai 35 orang.
Erupsi Sinabung
Erupsi Sinabung bisa dikatakan salah satu bencana vulkanologi parah tahun ini.
Salah satu letusan dahsyat Sinabung terjadi 25 November 2013.
Hanya dalam waktu dua jam, Sinabung bererupsi tiga kali berketinggian embusan asap mencapai dua kilometer.
Sedangkan, hujan abu terjadi hingga radius tujuh km.
Aktivitas Sinabung tahun ini mendapat perhatian dunia, diberitakan beragam media internasional.
Sinabung dikatakan “bangun” setelah tidur ratusan tahun.
Status Sinabung terus disesuaikan sejak letusan pada September 2013.
Pada 15 September, letusan Sinabung dinaikkan dari Waspada ke Siaga.
Sempat diturunkan kembali menjadi Waspada pada 29 September, pada akhir November status Sinabung dinyatakan Awas.
Akibat erupsi Sinabung, 14.000 penduduk terpaksa dievakuasi.
Penulis | : Yunanto Wiji Utomo/ Kompas.com |