“Tanpa Struktur Kolom”
Garutnews ( Jum’at, 03/02 – 2023 ).
Memerhatikan lokasi episenter, dan kedalaman hiposenternya. Gempa bumi berkekuatan M=4,3 M di Kabupaten Garut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela.
Berdasar informasi bersumber ‘Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika’ (BMKG), Selasa (01/02-2023), terjadi gempa bumi tektonik pukul 22:57:21 WIB.
Dengan letak episenter pada koordinat 7.27 LS dan 107.73 BT, atau tepatnya berlokasi di darat berjarak 19 km Barat Daya kabupaten setempat yang berkedalaman 3 km.
Sedangkan dampak yang digambarkan peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG, dan berdasar laporan masyarakat, dirasakan di Wilayah Garut, Pasirwangi, Cisurupan, Bayongbong, Samarang dengan Skala Intensitas IV MMI.
BPBD Kabupaten Garut mencatat, data sementara berdasar laporan masyarakat, ada bangunan rumah rusak yang terdampak sekitar 425 unit rumah. Intensitas kerusakannya sebagian besar retakan dinding namun tak menelan korban jiwa.
Tersebar pada tujuh kecamatan, terutama Kecamatan Pasirwangi, dan Samarang. Jum’at, 03/02-2023), kata Kepala Pelaksana BPBD Garut Satria Budi, Kamis (02/02-2023).
Dikatakan pula, banyak rumah permanen yang dinding bangunannya rubuh lantaran dibangun tanpa menggunakan struktur kolom. Bahkan bagian sudut rumah tak menggunakan tulang besi, melainkan hanya diselang batu bata merah beradukan pasir semen.
Kepala Desa Padaawas Kecamatan Pasirwangi Cucu Suryana menyatakan, hingga Kamis (02/02-2023) pagi, terinventarisasi ada 71 rumah rusak berat, 96 rusak ringan, dan kerusakan pada tujuh rumah ibadah seluruhnya tersebar pada 10 dari 11 RW. Di antaranya di Kampung Mulyasari, juga Barusari.
Sedangkan Camat Samarang, Neneng Martiana kepada Garutnews di ruang kerjanya menjelaskan yang terdampak gempa bumi masing-masing di Desa Samarang, Cisarua, dan Desa Parakan.
“Laporan sementara sedikitnya ada 35 rumah berkondisi rusak berat, ringan, dan rusak sedang juga terdapat dua warga mengalami lecet, dan keseleo,” katanya.
*****
Esay/Fotografer : Abah John.