Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Ahad, 04/06 – 2017 ).
Potensi wisata alam berupa Air Terjun Cisarua di Desa Sukamurni Kecamatan Cilawu Garut, Jawa Barat.
Hingga kini masih terganjal ragam kondisi infrastruktur yang tak memadai, terutama sarana jalan.
Padahal bisa dijadikan destinasi bagi wisatawan nusantara.
Bahkan mancanegara, termasuk kalangan ilmuwan.
Berkonsepkan, “Jabar Hejo”
“Hejo Ngemploh Leuweungna, Recet Manukna, Cur-cor Caina, Ting Siriwik Laukna, Makmur Jelemana”
Menyusul, selain berpanorama alam indah memesona dengan kesejukan udaranya yang dipastikan bersih maupun belum terkontaminasi pencemaran.
Juga antara lain memiliki tiga lokasi air terjun berketinggian empat hingga sepuluh meter lebih.
Sehingga Bisa Dijadikan pula ajang penelitian biologi dengan beragam flora, dan faunanya.
Sehingga selama ini pun,“naratas buana” maupun penggalian sumber destinasi wisata itu antara lain dengan kian digalakannya gerakan hijau oleh kelompok masyarakat kaula muda bersama pemerintahan Desa Sukamurni didasari pelbagai sumbang saran dari pemerintahan kecamatan.
Camat setempat, Ahmad Mawardi juga mengakui prosfektifnya sumber daya industri pariwisata Desa Sukamurni, sebagai satu di antaranya cukup banyaknya potensi wisata di wilayahnya.
Ahmad Mawardi pun mengemukakan proses penanganan serta pengelolaan potensi wisata alam ini kerap disarankan tak merubah struktur tanah, kian meningkatkan banyak menanam daripada menebang jenis vegetasi apapun, imbuhnya.
Selain itu pula, senantiasa pola pengemasannya sejalan dengan kultur sosial budaya kearifan lokal masyarakat setempat.
Melalui mekanisme penggarapan yang fokus pada pemeliharaan alam sesuai dengan keasliannya.
Demikian beber Ahmad Mawardi, antara lain senantiasa mengingatkan masyarakat desanya.
Kepala Desa Sukamurni, Nanang Kosim katakan agro wisata yang dikembangkannya masih berbasiskan swadaya masyarakat desa.
Demikian pula pengembangan wisata kulinernya. Sehingga masih menunggu respon dari Pemkab Garut bisa segera ditingkatkannya kualitas sarana jalan.
Demikian pula air terjun Cinyawar berketinggian sekitar lima meter.
serta Curug Cinangka selama ini menjelma di sela hutan belukar, sehingga menghempaskan butiran uap air bening yang sangat menyejukan.
Dijelaskan, air terjun atau Curug Cisarua berketinggian sepuluh meter lebih selain memiliki hamparan luas yang selama ini dapat dijadikan zona berkemah, juga berfenomena alam menakjubkan sebab terjangan air terjunnya menjelma pada himpitan kerimbunan hutan seputar tegakan tebingnya.
Sedangkan hamparan persawahan pedesaannya pun, tak kalah indah dan menariknya dibandingkan fenomena Subak di Bali, ungkap jajaran aparat Kecamatan Cilawu, antara lain menambahkan.
Sedangkan dari pusat Kota Garut berjarak tempuh sekitar 15 kilometer ke arah selatan.
Kepala Seksi Pelayanan Desa Sukamurni, Suhendi katakan pula potensi wisata desanya tersebut, hanya berjarak kurang dari tujuh kilometer dari kantor kecamatan.
Desa ini terbaring bisu pada areal sekitar 11 ribu hektare, yang berpenduduk lebih sembilan ribu atau sekitar 4.000 kepala keluarga.
Selama ini sebagian besar mereka berprofesi bertani sawah dan kebun.
Namun dengan salah satu produk unggulannya gula merah, dikenal dengan sebutan Gula Merah Bojongloa.
Desa itu berbatasan dengan wilayah Kecamatan Banjawangi, serta Kabupaten Tasikmalaya. Setiap pekan banyak dikunjungi wisatawan.
Sehingga berupaya maksimal menunjang Visi Kecamatan Cilawu, “Terwujudnya Pelayanan Publik yang Efektif dan Efisien Menuju Masyarakat Cilawu Sejahtera, Aman, dan Berdaya Saing”, katanya.
Swadaya masyarakat desa ini pun, kini semakin gencar memersiapkan momentum menghadapi liburan panjang Lebaran Idul Fitri, 1 Syawal 1438 H/2017.
Sebab dipastikan bakala banyak didatangi para pengunjung, yang dinilai sangat memerlukan jasa pelayanan prima.
Di desa indah memesona, yang patut didorong pengembangan kemajuannya, terutama oleh para pemangku kewajiban di lingkungan jajaran Pemkab Garut.
Semoga…..
*********
