Garut News, ( Ahad, 17/08 – 2014 ).
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI, Amir Syamsudin mengakui Lapas dan Rutan yang ada di Seluruh Indonesia saat ini sudah sangat penuh.
Dan 60 persen penghuninya adalah pemakai dan pengedar Narkoba.
Lantaran pembangunan Lapas dan Rutan yang direncanakan, tak sebanding dengan terus meningkatnya penghuni Lapas/Rutan.
Demikian antara lain, melatarbelakangi beberapa pertemuan sejak setahun lalu, dengan pelbagai agenda terutama penanggulangan pemakai Narkotika yang semakin besar.
Menyusul ditandatanganinya beberapa kesepakatan digagas forum “Mahkumjakpol” (Mahkamah Agung, Kementerian Hukum dan Ham, Kejagung, dan Kepolisian) juga menggandeng dua lembaga negara, yakni Kemenkes dan BNN.
Menkumham Amir Syamsudin dalam sambutannya pada upacara pemberian remisi umum peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan RI di Lapas Kelas II B Garut, Ahad (16/08-2014), dibacakan bupati setempat Rudy Gunawan juga mengemukakan permasalahan harus dicegah dengan mengubah paradigma.
Saatnya pendekatan hukum perlu diimbangi dengan pendekatan rehabilitasi.
“Kita berharap adanya MoU ini, minimal ke depan over kapasitas di Lapas atau Rutan dapat ditanggulangi, dan penanggulangan pemakai narkotika semakin terkendali,” imbuh Menkumham.
Beberapa hal juga segera dibenahi, di antaranya mengambil langkah positip dan konstruktif terhadap kehidupan Napi di Lapas, demikian antara lain Menkumham.
Dari sebanyak 268 narapidana atawa warga binaan Lapas Kelas II B Garut memeroleh remisi (pengurangan hukuman), terdapat lima di antaranya bisa langsung bebas.
Kepala Lapas Garut, Budi Avianto katakan, dari 268 narapidana memeroleh remisi ini terdiri 263 mendapatkan pengurangan hukuman sebagian atawa RU. I.
Serta sebanyak lima narapidana lainnya, bisa langsung bebas maupun RU. II.
Sedangkan dari 529 kapasitas Lapas kelas II B Garut, terisi 367 narapidana, terdapat pula tiga narapidana kasus teroris, serta lima naraipada Tipikor.
********
Esay/Foto :
John Doddy Hidayat.
