270 Penduduk Garut Jalani Transfusi Darah Seumur Hidup

270 Penduduk Garut Jalani Transfusi Darah Seumur Hidup

959
0
SHARE
Ilustrasi.

Garut News ( Sabtu, 31/03 – 2018 ).

Ilustrasi.

Kabupaten Garut, Jawa Barat, kini memiliki sedikitnya 270 penduduk di antaranya penderita thalassaemia (kelainan darah) yang senantiasa harus menjalani transfusi darah selama seumur hidupnya untuk bisa beraktivitas secara normal.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes kabupaten setempat Jana M. Yajariawati katakan, mereka para penderita thalassemia mayor.

Penyakit jenis thalassemia ini masih belum belum disembuhkan, dan memiliki komplikasi banyak, katanya.

“Pasien Thalasemia mayor membutuhkan transfusi seumur hidupnya untuk dapat beraktivitas normal. Di Kabupaten Garut tercatat lebih 270 penderitanya,” katanya pula pada Sosialisasi Upaya Deteksi Dini Thalasemia terhadap Kalangan Remaja Pelajar diselenggarakan Dinkes kerjasama Direktorat Pencegahan dan pengendalian Penyakit tidak Menular Kemenkes RI di Aula SMAN 6 Garut.

Dikemukakan, guna mencegah thalassemia mesti dilakukan skrining pemeriksaan darah pada usia remaja atau anak sekolah. Hal itu juga untuk mendeteksi keberadaan penderita thalassemia sejak dini sehingga penderita bisa meningkatkan kualitas hidupnya.

Hematology, Oncology, RSHS-Bandung Susi Susianah menyebutkan, thalassemia penyakit kelainan darah merah bersifat keturunan, dan bukan penyakit menular. Kondisi eritrosit atau sel darah merah penderita mudah pecah. Sehingga penderita pun menderita anemia.

“Cara mengetahui seseorang menderita thalassemia, di antaranya memiliki riwayat keluarga dengan thalasemia atau sering tambah darah, atau gejala bervariasi. Paling sering, pucat, dan lemas lantaran anemia,” ujarnya.

Kepala Subdit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak menular Kemenkes RI, Niken Wastu Palupi menambahkan, terdapat tiga jenis thalassemia. Terdiri thalassemia mayor, minor, dan thalassemia intermedia.

Penderita thalassemia mayor membutuhkan transfusi darah terus menerus seumur hidupnya, setiap 2-4 pekan sekali.

Penderita thalassemia minor tak mengalami perubahan fisik, dan tampak hidup laiknya orang normal. Namun dia berisiko memiliki anak thalassemia mayor apabila menikah dengan sesama thalassemia minor. Sehingga disarankan tak menikah dengan sesama penderita thalassemia minor.

Sedangkan penderita thalassemia intermedia memiliki kadar Hb rendah berkisar 8-10 gr/dl sehingga memerlukan transfusi darah. Kendati tak rutin seperti halnya penderita thalassemia mayor, imbuhnya.

********

NZ/Fotografer : John Doddy Hidayat

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY