“Rambu Plang Peringatan Kita Pasang Sangat Terbatas”
Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Jum’at, 07/07 – 2017 ).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Dadi Djakaria menyatakan prihatin, atas terjadinya sejumlah kecelakaan laut menelan banyak korban jiwa di kawasan perairan pantai selatan Garut. Padahal, Pemkab setempat bersama masyarakat berupaya memberikan peringatan agar berhati-hati ,dan jangan berenang pada beberapa tempat lokasi pantai.
“Rambu plang peringatan yang kita pasang sangat terbatas,” katanya.
Pihaknya akan merumuskan kembali bagaimana cara tepat mengantisipasi sedini mungkin terjadinya kecelakaan laut dengan edukasi berupa sekolah pantai, dan pelatihan SAR laut, bekerja sama Satpolair, Disparbud, dan Balawista, katanya pula.
Selama dua bulan terakhir sejak 11 Mei 2017 hingga kini, tercatat terjadi enam kecelakaan laut, tenggelam tergerus ombak pada enam lokasi berbeda sepanjang lintasan pantai selatan Garut, dengan total menelan 14 korban jiwa. Sebagian korban ditemukan, dan lainnya belum.
Kecelakaan laut tersebut terjadi di Pantai Bobos Penjaringan Santolo Cikelet pada 11 Mei dengan satu korban jiwa Budi Aliman (27). Di Pantai Bobos Karang Papak Santolo Cikelet pada 14 Mei dengan dua korban jiwa Tanu Hidayat (29) asal Purwakarta, dan Bajang Hidayat (20) penduduk Garut.
Di Pantai Dora Rancabuaya Caringin pada 15 Mei dengan lima korban jiwa santri MTs Integral Hidayatulloh Depok, Paisal (16), Rijal (16), Holid (16), Saepul (16), dan Wisnu (16).
Di Pantai Ciseureuh Mekarmukti pada 26 Juni dengan dua korban jiwa Rama (15), dan Ajie (15), keduanya warga Bandung. Di Pantai Cijeruk Indah Cibalong pada 26 Juni dengan dua korban warga Garut Nandang (15), dan Rizal (15).
Juga, di Muara Pantai Cibaluk Cibalong pada 4 Juli dengan dua korban jiwa penduduk Garut santri Persis Rancabogo, Bagas Dzul Azhar (15), dan Geral (15).
**********
(NZ).