“Ribuan Korban Amuk Cimanuk Nikmati Gelar Budaya”
Esay/Fotografer : John Doddy Hidayat
Garut News ( Ahad, 30/07 – 2017 ).
Total keseluruhan sekitar 1.300 unit rumah hunian tetap korban terdampak puncak amuk Sungai Cimanuk Garut, Jawa Barat, 20 September 2016 silam dengan 50 lebih korban meninggal, diupayakan bisa tuntas pembangunannya pada pertengahan 2018 mendatang.
Bahkan saat ini pun, gencar diselenggarakan penataan sepanjang 1,5 kilometer pinggiran bantaran “Daerah Aliran Sungai” (DAS) Cimanuk, masing-masing pinggirannya diperlebar tiga meter dengan penambahan ketinggian konstruksi pinggirannya dua meter.
“Sehingga jika terjadi banjir bandang seperti 20 September 2016, dipastikan masih bisa dikendalikan lantaran volume daya tampung sungai menjadi bertambah. Apalagi pada empat hingga lima tahun mendatang diharapkan penataannya bisa mencapai sepanjang sepuluh kilometer,” ungkap Wakil Bupati dr H. Helmi Budiman, Sabtu (29/07-2017) malam.
Dikemukakan, ragam program penanggulangan pascabencana termasuk upaya pemulihan serta rehabilitasi, dan rekonstruksi hingga kini senantiasa masih terus dilaksanakan, di antaranya dengan menyediakan 753 unit rumah hunian tetap.
Serta tengah memproses pembangunan 170 unit rumah lainnya, juga antara lain lebih 400 unit rumah di atas tanah sekitar tujuh hektare, termasuk penyediaan tanah seluas dua hektar untuk membangun rumah sumbangan “Qatar Charity Indonesia”.
Terdapat pula lebih 20 NGO maupun perusahaan yang memberikan sumbangan pembangunan rumah.
Karena itu, para pengungsi yang kini masih berdomisili pada hunian sementara maupun diluar hunian sementara, bakal mendapatkan hunian tetap menunggu tuntas selesai keseluruhan rumah lainnya.
Sedangkan penyelenggaraan “Gelar Budaya di Wilayah Pasca Bencana” digagas BNPB, antara lain dengan menghadirkan BPBD Provinsi Jawa Barat.
Serta perwakilan 62 BPBD dari kabupaten/kota, menurut Helmi Budiman selain sebagai ajang hiburan juga sekaligus merupakan proses pemulihan traumatis para korban terdampak bencana tersebut.
Selama dua hari berturut-turut, selain sekitar 6.535 korban terdampak bencana itu bisa menyaksikan dan ikut serta menyemarakan gelar budaya, masyarakat lainnya pun dapat menikmati ragam atraksi seni budaya termasuk tampilan “Kaulinan Barudak Lembur” (Kabarulem), yang dibuka Direktur Pemulihan Sosial dan Peningkatan Ekonomi BNPB, Siswanto.
Dalam pada itu, sangat derasnya debet air hingga mencapai ketinggian delapan meter lebih pada puncak amuk Sungai Cimanuk 20 September 2016 silam.
Lantaran dipicu tingginya intensitas curah hujan yang mencapai sekitar 255 mm per jam, mulai pukul 22.00 WIB.
************